pengamatan peristiwa pemboman 2 hotel di kuningan

2

Written on 3:11 AM by Gredinov Sumanta Malsad

tulisan ini terlepas dari keterpihakan saya terhadap siapa pun. ini murni karena hasil pengamatan semata.

beberapa waktu yang lalu kita sempat dihebohkan oleh peledakan bom di dua hotel yang terletak di daerah kuningan jakarta. ada beberapa keanehan yang saya lihat diperistiwa pemboman ini.

1. salah satu hotel yang dibom ternyata dulu pernah di bom.
dengan peristiwa pemboman JW Marriott pada tahun 2003, seharusnya keamanan pada hotel ini sudah ditingkatkan oleh managemen hotel tersebut agar hotel tersebut tidak di cap buruk oleh costumer. siapakah yang bisa membobol keamanan hotel yang telah ditingkatkan tersebut? jika memang keamanan dihotel itu sudah ditingkatkan, bahkan pegawai pun akan diperiksa ketika akan memasuki hotel tersebut. jika asumsi peningkatan keamanan itu ternyata benar, maka hanya ada beberapa pengecualian khusus sehingga beberapa oknum tidak akan diperiksa dengan penuh ketika akan memasuki hotel tersebut. siapakah oknum-oknum tersebut?

2.Reaksi berlebihan seorang presiden
ketika peristiwa ini telah terjadi, reaksi SBY seolah-olah menunjukkan kepada publik bahwa dia sedang diincar akan dibunuh oleh teroris dan dia tidak takut. apa ini perlu? justru ketika dia mengatakan hal seperti itu, maka stabilitas nasional bisa terganggu. saya secara pribadi melihat justru peristiwa ini dipolitisir habis-habisan. bahkan beliau (SBY) cenderung tampak menuduh lawan politiknya lah yang sengaja melakukan hal ini. bahkan data foto yang ditunjukan SBY dinyatakan sebagai data pada tahun 2004 (h t t p : / / n a s i o n a l . k o m p a s . c o m /read/xml/2009/07/22/15264

111/pengamat.intelijen.foto.yang.ditunjukkan.sby.tahun.2004).

3.orang-orang penting perusahaan jadi korban
belasan eksekutif puncak perusahaan kelas kakap menjadi korban diantara puluhan korban di dua hotel tersebut. Mereka menjadi korban saat mengikuti breakfast meeting para CEO perusahaan multinasional yang digelar di restoran di Hotel JW Marriott, Mega Kunungan, Jakarta itu. berikut ini perusahaan-perusahaan tempat mereka bekerja :
  • Freeport

  • Freeport adalah perusahaan tambang emas dan tembaga kelas dunia yang memiliki tambang di berbagai negara. Induk usahanya adalah Freeport-McMoran Copper and Gold merupakan perusahaan tambang publik terbesar di dunia yang berpusat di Amerika Serikat. Salah satu aset besarnya adalah tambang emas dan tembaga di Papua.

  • Husky Energy

  • Husky merupakan perusahaan besar asal Kanada yang bergerak di bidang energi dan memiliki aset lebih dari US$ 21 miliar. Husky mengelola tambang migas di berbagai negara, terutama di Kanada dan Asia. Husky juga merangsek ke Indonesia, seperti di blok Madura dan Sumbawa.

  • Thiess

  • Thiess adalah perusahaan kontraktor pertambangan terkemuka asal Australia yang sudah berusia 75 tahun. Selain memiliki tambang di Australia, Thiess juga
    mengelola tambang batu bara di India dan Indonesia

  • Anadarko Petroleum Company

  • Anadarko adalah salah satu produsen migas terbesar dunia dengan kapasitas produksi 2,28 miliar barel pada 2008. Produsen migas asal Amerika Serikat ini memiliki lapangan eksplorasi di berbagai lokasi dan negara mulai dari Teluk Meksiko, Alaska, Algeria, Brazil, China, Indonesia, Mozambik, dan Afrika Barat.

  • Holcim

  • Holcim adalah produsen semen raksasa dunia yang berasal dari Swiss, Eropa. Sebagai pemain besar dunia, Holcim memiliki pabrik semen di berbagai belahan dunia, salah satunya di Indonesia melalui akuisisi PT Semen Cibinong pada 2001 yang kemudian namanya diubah menjadi PT Holcim Indonesia.

  • Castle Asia

  • CastleAsia dikenal sebagai perusahaan konsultan bisnis terkemuka asal Amerika Serikat namun berbasis di Indonesia. Di dunia bisnis, Castle adalah tukang lobi terkemuka bagi perusahaan asing yang ingin investasi di Indonesia. Castle Asia didirikan oleh James Castle pada 1980 memiliki banyak klien yang terdiri dari perusahaan multinasional, lembaga keuangan dunia hingga pemerintah Indonesia.

    4. adanya bom ketiga
    hal ini yang justru membuat saya paling heran. ketika presiden dilarang untuk mengunjungi TKP karena ditakutkan adanya bom susulan, tapi dengan langkah heroik-nya justru dia tetap ngotot ke TKP. dengan terbukti adanya bom dengan daya ledak rendah yang ternyata tidak meledak di lantai 18. jika anda presiden, apa yang anda lakukan? pergi ke TKP tanpa peduli larangan bahwa TKP belum aman? atau anda akan pergi ke TKP setelah dinyatakan aman? saya yakin seseorang yang berpikiran sehat tanpa ada maksud untuk tampil heroik didepan publik pasti akan memilih pilihan kedua, yaitu pergi ke TKP setelah TKP dinyatakan aman dari bom susulan. kenapa? karena jika terjadi apa-apa terhadap presiden (bom susulan itu meledak) maka keamanan dan stabilitas nasional akan langsung kacau.



    ini masih berupa pengamatan-pengamatan yang saya lakukan, belum berupa kesimpulan-kesimpulan dari pengamatan saya.

    --------------------------------------------------------------------------------- -----------------------------------------------------------------------------------