Tuhan Dan Manusia

8

Written on 5:25 PM by Gredinov Sumanta Malsad

Kata Tuhan merujuk kepada suatu zat abadi dan supranatural, biasanya dikatakan mengawasi dan memerintah manusia dan alam semesta atau jagat raya. Hal ini bisa juga digunakan untuk merujuk kepada beberapa konsep-konsep yang mirip dengan ini misalkan sebuah bentuk energi atau kesadaran yang merasuki seluruh alam semesta, di mana keberadaan-Nya membuat alam semesta ada; sumber segala yang ada; kebajikan yang terbaik dan tertinggi dalam semua makhluk hidup; atau apapun yang tak bisa dimengerti atau dijelaskan. Banyak tafsir daripada nama "Tuhan" ini yang bertentangan satu sama lain. Meskipun kepercayaan akan Tuhan ada dalam semua kebudayaan dan peradaban, tetapi definisinya lain-lain. Istilah Tuan juga banyak kedekatan makna dengan kata Tuhan, dimana Tuhan juga merupakan majikan atau juragannya alam semesta. Tuhan punya hamba sedangkan Tuan punya sahaya atau budak.

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.


Konsep tuhan dan manusia diatas diambil dari konsep yang dituliskan di wikipedia.

apakah memang tuhan yang menciptakan manusia dimuka bumi ini dengan beragam perbedaan yang dimiliki oleh manusia tersebut? jika memang tuhan yang benar menciptakan manusia, kenapa beragam perbedaan itu sering menjadi konflik dikehidupan manusia? kenapa harus adanya perang saudara karena masalah SARA (Suku, Agama dan Ras) .

tidak perlu jauh-jauh melihat dunia diluar sana, mari kita lihat kedalam kehidupan masyarakat kita sendiri yaitu indonesia. Dengan kondisi negara seluas ini, terdiri dari banyak pulau, dan berbagai macam kultur didalamnya. Isu SARA ini sangatlah rentan dan sering kali memicu konflik di negara ini. Apakah itu gunanya tuhan menciptakan manusia dengan perbedaanya? Untuk saling membunuhkah? atau untuk saling mengasihi dan melengkapi karena adanya perbedaan itu?

Kini mari kita lihat perbedaan yang memang tidak bisa saling melengkapi untuk saat ini, perbedaan itu adalah agama. Kenapa harus ada berbagai macam agama dan kepercayaan diciptakan tuhan? bukankah mereka tetap menyembah suatu hal yang disebut tuhan juga, walaupun berbeda-beda dalam urusan ibadah dan nama panggilan untuk tuhannya?

Agama satu dengan yang lain saling memaksakan ajarannya. saling menunjukkan arogansi bahwa agamanya adalah agama yang paling benar. Bahkan kita bisa melihat, di parpol pun mereka sudah membawa-bawa agama, padahal indonesia ini adalah negara yang majemuk. tidak bisakah kita hidup berdampingan tanpa dihalang-halangi embel-embel SARA??

Jika kita disini percaya bahwa tuhan menciptakan manusia untuk menjadi penghuni bumi ini untuk hidup berdampingan dengan penuh kasih sayang dan saling mencintai antara satu dengan yang lain, maka tidak perlu lah kita masing-masing melihat perbedaan SARA tersebut!! jika memang manusia yang membuat keruhnya perbedaan itu sendiri, maka musnah saja seluruh manusia diseluruh dunia ini!!

tapi jika tuhan yang ternyata menciptakan manusia untuk saling membenci sehingga manusia tidak bisa bersatu dan saling memusuhi dengan adanya perbedaan ini, maka saya akan mengatakan, bahwa tidak ada tuhan yang seperti itu!!

If you enjoyed this post Subscribe to our feed

8 Comments

  1. Anonymous |

    pilosopis banget..

     
  2. Gredinov Sumanta Malsad |

    hahaha.. melihat realita sosial aja kok..

     
  3. Husna Effida Zanath |

    wow wow wow berat banget nih topiknya hahaha kamu cocok ngomong sama bapakku berjam2 soal beginian

     
  4. tice |

    Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda dengan maksud agar kita saling mengenal.
    Manusia diciptakan dengan ego dan akal pikiran. Ego agar manusia punya konsepsi ttg dirinya, dan akal pikiran agar kita bisa membedakan yg benar dan yg salah dan sbg penyeimbang dr ego.
    Nah isu SARA itu, semata-mata krn kesalahan manusia. Entah manusia itu egonya ketinggian, sehingga memandang rendah agama/ras/blabla orang lain. Akal pikirannya gak sanggup buat nyeimbangin, krn kurang asupan pendidikan. Tuhan gak nyiptain agama berbeda-beda lho.. Agama ada karena konsepsi manusia yang berbeda-beda.. Balik lagi ke soal ego dan akal pikiran tadi. Jadi menurut aku, kayaknya yg namanya perbedaan itu akan selalu ada, selama manusia masih bisa berpikir.

     
  5. Gredinov Sumanta Malsad |

    lho.. waktu itu kan udah sempat ngomong lama..

     
  6. Gredinov Sumanta Malsad |

    ego?
    jadi bicarain sisi psikologi manusia nih ce?
    Menurut Freud merumuskan kepribadian manusia menjadi 3 sistem
    ID, EGO dan SUPEREGO

    Id

    fungsi satu-satunya dari id adalah untuk mengusahakan segera tersalurkannya kumpulan-kumpulan energi atau ketegangan, yang dicurahkan dalam jasad oleh rangsangan-rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar.

    fungsi id ini menunaikan prinsip kehidupan yang asli atau yang pertama yang dinamakan prinsip kesenangan (pleasure principle). tujuan dari prinsip kesenangan ini adalah untuk mengurangi ketegangan. Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan. Tujuan dari prinsip kesenangan ini dapat dikatakan terdiri dari usaha mencegah dan menemukan kesenangan.

    Ego

    kedua proses yang dilalui id untuk meredakan ketegangan, yaitu gerak-gerik impulsive dan pembentukan gambaran (pemuasan keinginan) tidak cukup untuk mencapai tujuan evolusi yang besar menuju kelangsungan dan perbiakan. Hubungan timbal balik antara seseorang dengan dunia memerlukan pembentukan suatu sistem rohaniah baru, yaitu ego.

    proses ini menyelesaikan apa yang tidak dilakukan ID, yaitu untuk memisahkan dunia pikiran yang subyektif dari dunia kenyataan wujud yang obyektif. Proses sekunder tidak melakuka kesalahan seperti proses primer, ialah: menganggap gambaran suatu benda dan itu sendiri.

    Superego

    Superego adalah cabang moril atau cabang keadilan dari kepribadian. Superego lebih mewakili alam ideal daripada alam nyata.Ego dibentuk dari id dan super ego dibentuk dari ego. Ketiganya saling mempengaruhi. Id berkata, “saya mau itu”; superego berkata “alangkah buruknya”, dan ego berkata, “saya takut”.



    jd agama itu tidak berasal dr tuhan tp dibuat manusia gt ce?

     
  7. tice |

    Kesan pertama ngeliat serangan balasan kager yg astaga-bikin-shock-panjangnyaaaa: mampus gue. Hahahahaha.
    Kak aku lompat ke pertanyaannya aja ya hahahaha

    Lah emang aku ngomong agama manusia yg nyiptain ya? Lupa aku haha. Gimana yaaa, soalnya, Tuhan emang mewahyukan ajarannya, tapi manusia nafsirinnya kan beda-beda. Sama aja kayak guru ngajarin muridnya kali ya. Metode ngajarnya sama untuk 40 murid dlm satu kelas, tp 40 murid itu nafsirinnya gk mungkin plek sama semua kan. Nah agama itu adalah hasil tafsiran manusia thdp wahyu Tuhan. Jadi agama ttp dr Tuhan dong. Tapi bentuknya belom jadi 'agama', tp baru sekedar 'wahyu'. Gitu kali yeee hahaha aduh

     
  8. Gredinov Sumanta Malsad |

    kan kamu bilang "Tuhan gak nyiptain agama berbeda-beda lho.. "

    dengan nama lain yang menciptakan agama berbeda itu manusia kan?

    sedikit pertanyaan.
    apakah tuhan menurunkan wahyunya sekaligus ataukah bertahap?

    jika agama itu adalah sebuah tafsiran dari wahyu, terus apakah yang disebut kitab suci itu? dan kenapa orang2(islam) banyak berusaha menafsirkan kitab itu, padahal sudah berbentuk agama?

    secara sejarah, kata-kata allah itu adalah kata-kata temurun jauh sebelum adanya agama islam. bahkan ajaran islam dengan ajaran yahudi memiliki persamaan (kitabnya).
    saya pribadi melihat ajaran-ajaran semua agama itu adalah sebuah satu kesatuan yang berasal dari nenek moyang yang sama.

    anyway busway
    jika menganalogikan dengan pengajaran dikelas, berarti ilmu yang didapatkan tidak satu penafsiran donk?
    emank pernah ya ada orang yang mendapatkan penafsiran bahwa sebenarnya manusia itu berasal dari reptilia ketika diajarkan oleh guru didalam kelas?
    hehehe..

     

Post a Comment

--------------------------------------------------------------------------------- -----------------------------------------------------------------------------------